BEDA CURICULUM VITAE,RESUME DAN PORTOFOLIO.

 

BEDA CURICULUM VITAE,RESUME DAN PORTOFOLIO.

Oleh:fahra alifta khoiruna

Curiculum vitae

Pengertian

Curriculum Vitae atau CV merupakan sebuah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman kerja secara singkat, sekaligus menjelaskan mengenai daftar riwayat hidup yang umumnya digunakan untuk bahan referensi dalam melamar atau mencari pekerjaan. Curriculum vitae berisikan histori atau sejarah seseorang yang tidak diketahui orang lain, dari mulai pendidikan awal hingga perjalanan karier.

Fungsi

a.Untuk memperkenalkan diri kepada perusahaan.

b. Untuk mengklasifikasikan pelamar berdasarkan jenjang pendidikan dan pengalamannya.

c. Untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan pelamar

d. Untuk mengetahui nilai gaji yang pantas bagi seorang pelamar

Jenis-jenisnya.

1 Curriculum Vitae Berdasarkan Ketentuan

Curriculum vitae berdasarkan ketentuan akan ditentukan oleh perusahaan, lembaga, instansi atau badan yang akan merekrut karyawan. Curriculum vitae berdasarkan ketentuan digunakan dalam setiap lamaran pekerjaan baik Pegawain Negeri Sipil (PNS), militer, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan-perusahaan yang sudah membakukan curriculum vitae sendiri yang berbentuk form atau blangko.

Curriculum vitae berdasarkan ketentuan umumnya diisi oleh pelamar yang akan diberikan oleh pihak perusahaan baik melalui pos, email maupun saat kamu berada di perusahaan. Curriculum vitae berdasarkan bentuk biasanya akan diarsipkan untuk pelamar kerja, baik yang diterima maupun tidak diterima.

2 Curriculum Vitae Berdasarkan Tujuan

Curriculum vitae berdasarkan tujuan dibuat khusus untuk perusahaan yang dituju atau bidang pekerjaan yang difokuskan. Oleh sebab itu, segala hal yang tidak berhubungan dengan tujuan, tidak perlu dituliskan dalam curriculum vitae ini. Selain itu, dalam menulis curriculum vitar berdasarkan tujuan harus memiliki tujuan yang jelas dan informasi yang cukup mengenai tujuan tersebut.

Cara Membuat CV

1 Penelitian Perusahaan

Dalam melakukan penelitian perusahaan lihatlah kebutuhan perusahaan, apakah perusahaan membutuhkan karyawan fresh graduate atau perusahaan membutuhkan karyawan yang sudah berpengalaman. Ini selanjutnya akan memudahkan kamu dalam menyusun sebuah curriculum vitae.

2 Isi Curriculum Vitae secara Umum

Sebelum membuat curriculum vitae ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui isi dari curriculum vitae secara umum, karena perusahaan akan menilai kualitas kamu melalui curriculum vitae yang kamu tuliskan. Ini juga termasuk identitas diri, pendidikan, jurusan disiplin ilmu kamu, keterampilan, pengalaman kerja, training terbaru, referensi dan lain sebagainya.

3 Membuat dan Memeriksa Isi Curriculum Vitae

Setelah mengetahui apa saja unsur yang harus dituliskan dalam curriculum vitae, kamu dapat langsung membuat curriculum vitae kamu dan setelah kamu selesai, ada baiknya jika kamu kembali membacanya secara seksama agar tidak ada kesalahan yang nantinya akan mempermalukan kamu di depan perusahaan.

Tips Membuat CV yang baik

1 Pemilihan Font

Gunakan font yang standar layaknya karya ilmiah agar tulisan kamu mudah dibaca oleh perekrut. Misalkan fornt Arial, Times New Roman atau Helvetica dengan ukuran font 11 hingga 12.

2 Pemilihan Warna

Hindari penggunaan warna mencolok dalam pembuatan curriculum vitae. Tetap berpegang pada format penulisan karya ilmiah dengan warna font hitam.

3 Memerhatikan Spasi

Spasi atau jarak penulisan cukup penting bagi curriculum vitae. Hal ini karena spasi mempengaruhi perekrut dalam membaca curriculum vitae kamu. Pastikan agar tulisan dalam curriculum vitae kamu tidak terkesan penuh, sehingga informasi penting tak terlewat.

4 Typo

Typo atau salah ketik memang suatu hal yang umum, namun jangan sampai ini terjadi pada curriculum kamu, karena akan berdampak besar pada diterima atau tidaknya kamu dalam perusahaan. Perusahaan akan menilai bahwa kamu tidak teliti dalam bekerja, jika perekrut menemukan typo dalam curriculum vitae kamu.

Nah itulah beberapa hal terkait pembuatan CV yang harus kamu perhatikan ketika mencari kerja. Jangan lupa buat daftar riwayat hidup ini dengan menuliskan nama lengkap, latar belakangan pendidikan dan pengalaman kerja, juga tuliskan alamat, nomor telepon, dan alamat email yang mempermudah HR ketika tertarik untuk memproses kamu sebagai kandidat pencari kerja terbaik.

Setelah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan mendapatkan gaji, jangan lupa untuk mulai berinvestasi. Jangan tunggu nanti, karena tidak ada waktu yang tidak tepat untuk berinvestasi. Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi, salah satunya membuat masa depanmu lebih terjamin.

Instrumen investasi yang cocok bagi kamu sebagai investor pemula adalah instrumen reksa dana. Investasi jenis ini memiliki risiko yang cukup rendah jika dibandingkan dengan investasi lain seperti saham. Dengan memulai reksa dana, kamu hanya perlu menyetorkan dana untuk berinvestasi, dan manajer investasi lah yang akan membantu kamu mengelolanya sesuai dengan tujuan investasi yang kamu inginkan. Yuk mulai berinvestasi sejak dini!

 

Resume

Pengertian

Jika CV adalah riwayat atau cerita kehidupan, resume adalah ringkasan atau gambaran singkat mengenai diri Anda yang disertai dengan alasan kenapa perusahaan harus merekrut Anda sebagai karyawan. Resume memiliki sifat yang lebih fleksibel jika dibandingkan CV.

Jika CV hanya berisikan riwayat kehidupan, resume bisa disesuaikan dengan lowongan kerja yang Anda inginkan.

Selain itu, apa yang tertulis di dalam resume bisa Anda ubah sesuai dengan kebutuhan karena tujuan pembuatannya untuk mengiklankan diri dan kemampuan Anda. 

Selain itu, jika CV dapat ditulis dengan jumlah halaman lebih dua, resume hanya perlu ditulis dalam satu halaman saja.

Hal ini untuk melihat apakah Anda dapat meringkas kemampuan yang dimiliki dalam satu halaman singkat.

Tujuan pembuatan resume adalah informasi mengenai kualifikasi seseorang secara padat, ringkas, dan jelas.


Perbedaan resume dan CV

·         Resume berisi ringkasan singkat kemampuan yang Anda miliki dalam satu halaman.
Curriculum Vitae (CV) harus disusun dengan rapi karena memuat informasi mengenai kehidupan secara rinci dan jumlah halamannya tidak dibatasi (boleh lebih dari satu halaman).

·         Resume dapat disunting dan ditulis sesuai kebutuhan posisi yang Anda lamar.
Curriculum Vitae (CV) harus ditulis sesuai dengan aturan yang berlaku (tidak bisa diubah aturannya). 

·         Resume memiliki urutan penjelasan yang tidak saklek.
Curriculum Vitae (CV)  memiliki urutan informasi yang berlaku atau telah ditentukan (tidak bisa diubah).

·         Resume memiliki isi yang lebih pendek, bentuknya tidak tetap, dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan pelamar.
Curriculum Vitae (CV) umumnya berisi panjang, statis, dan memuat informasi karier Anda secara panjang dan lengkap.

Cara membuat :

·         Gunakan aplikasi Microsoft Word yang dapat mempermudah Anda dan HRD. Buatlah resume sesingkat, sejelas, dan sepadat mungkin. Ingat, buatlah resume dalam satu halaman saja. 

·         Pada bagian pertama, Anda bisa memulainya dengan mengisi data diri dengan benar, setidaknya mencakup nama lengkap, nomor telepon, alamat, dan email yang aktif. 

·         Lanjutkan dengan menulis riwayat pendidikan dan kualifikasinya secara lengkap.

·         Tulis pengalaman kerja beserta dengan jabatan Anda secara lengkap. Sertakan juga apa saja yang Anda kerjakan (tanggung jawab).

·         Pastikan untuk selalu mengecek semua tulisan yang Anda buat di dalam resume, baik dari segi ejaan dan tanda baca untuk memastikan informasi yang dibuat sempurna serta tidak ada kesalahan.

 

Portofolio

Pengertian

Secara umum, portofolio diartikan sebagai kumpulan dokumen dari seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan, dan sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Namun, istilah ini tentunya berbeda dari satu bidang ke bidang lainnya. Misalkan saja pada bidang seni, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya terbaik dari seorang seniman yang sengaja diadakan untuk keperluan pameran. Sedangkan dalam dunia pendidikan, portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan guru atau oleh siswa bersama guru.

Berbeda lagi dalam dunia politik, portofolio dapat diartikan sebagai kewajiban dan pilar pemerintahan para menteri kabinet dan juga para pejabat pimpinan departemen yang ada di dalam institusi pemerintah. Jadi, arti portofolio itu bisa dilihat tergantung dari konteksnya sedang membicarakan apa. Intinya, portofolio memiliki arti yang berbeda tapi hampir sama di setiap bidang yakni sebagai dokumentasi pencapaian seseorang.

Manfaat

1.      Portofolio akan menceritakan kepiawaian kamu dalam bekerja
Portofolio yang terus diperbarui akan menampilkan perkembangan karir kamu dari waktu ke waktu. Klien atau calon atasan akan mudah menilai perkembangan kinerja, bidang yang digemari, kontribusi dalam sebuah proyek, atau bahkan memperkirakan potensi yang sebelumnya tidak terpikirkan. Kekuatan, keahlian, pendidikan, pengalaman, kegemaran kamu akan terlihat dari portofolio tersebut.

2.      Dinilai lebih terpercaya
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa portofolio adalah kumpulan dari hasil kerja. Hal yang paling dirasakan jika memiliki portofolio adalah menaikan level kredibilitas. Portofolio bisa menjadi bukti dari semua yang kita ucapkan pada klien, kolega atau calon atasan. Keahlian dan potensi yang ada dalam portofolio akan terangkum dan akan membantu mereka mencari bagian yang tepat untuk diisi oleh keahlianmu.

3.      Sebagai pengingat akan pencapaian
Semua proyek, tugas, atau pekerjaan yang berhasil dikerjakan, serta pencapaian target, penghargaan, atau prestasi lain akan tersimpan dengan baik dalam portofolio. Akan ada kalanya kita harus memulai kembali pekerjaan lain yang memiliki tingkat kesulitan lebih. Portofolio yang terus diperbarui akan mengingat semua pencapaian terbaik yang pernah dicapai. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan diri dan motivasi untuk terus melakukan hal-hal paling sulit sekalipun.

4.      Membantu calon klien merasakan bagaimana bekerja dengan kamu
Memiliki portofolio yang terus diperbarui akan menarik orang-orang yang berpotensi, menjadi partner atau mitra kerja kamu. Portofolio yang menarik akan membuat calon mitra kerja membayangkan bagaimana keseruan bekerja bersamamu. Tak hanya itu saja, calon mitra kerja juga dapat merasakan bagaimana seorang yang kreatif dan profesional menyelesaikan berbagai tantangan, kemudian menikmati hasil yang akan diperoleh bersama-sama.

5.      Meningkatkan kesempatan memperoleh lebih banyak klien
Beberapa calon klien cenderung tidak ingin repot memikirkan sendiri berapa lama waktu produksi atau berapa biaya yang harus disisihkan. Dengan melihat portofolio, calon klien akan mengidentifikasi sekilas tentang jasa atau produk yang ditawarkan. Calon klien akan lebih setia dengan produk atau jasa yang pernah mereka gunakan, maka membangun relasi juga merupakan poin penting. Kedekatan hubungan akan membantu konsumen dalam memberi keputusan.

6.      Menjadi pembeda dengan pesaing
Portofolio yang tersedia secara online akan membedakan kamu dengan pesaing lain, yang mungkin memiliki jenis usaha, bisnis, atau bidang pekerjaan yang sama. Portofolio online dinilai efektif untuk kamu yang sedang aktif maupun pasif dalam mencari pekerjaan. Mengingat tren dalam mencari pekerjaan saat ini, dimana perusahaan lah yang lebih aktif mencari kandidat untuk perusahaannya, dan bukan lagi para pencari kerja yang menyebar CV ke berbagai perusahaan, portofolio online adalah jawaban yang tepat, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan bagaimana cara membuat online portfolio yang baik dan benar.

7.      Memberi kesempatan untuk memperlihatkan kreativitasmu
Portofolio yang dinilai indah dan menarik memiliki daya pikat tersendiri. Portofolio sedemikian rupa dengan berbagai informasi yang dalam namun tetap indah dipandang, adalah sebuah keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk menunjukan sisi kreatif dan profesional dibidangnya. Kamu juga bisa, dengan memadukan banyak media seperti foto, ilustrasi, video, atau podcast. Tidak ada batasan untuk mengekspresikan kreativitasmu, justru itu yang akan membuat portofolio terlihat berbeda dari pesaing lainnya.

8.      Menunjang kemampuan verbal
Tidak semua orang memiliki keahlian dalam berbicara atau mengungkapkan ekspresi. Namun, dalam pekerjaan atau pada saat wawancara kerja, kamu sering diminta untuk menjelaskan kepribadianmu atau presentasi mengenai pencapaian selama ini. Dengan menunjukan portofolio, pewawancara akan melihat dan memahami apa yang sedang kamu jelaskan. Maka wawancara akan menjadi sebuah diskusi yang menarik.

9.      Menunjukan konsistensi
Kejelasan informasi adalah hal penting lainnya ketika kita sedang berusaha membangun brand, baik untuk kepentingan pribadi atau korporasi. Portofolio yang diperbarui akan membantu menunjukkan kekonsistenan dalam melakukan bisnis tersebut, karena apa yang dijelaskan juga akan tampak pada portofolio. Ketika pesan yang disampaikan sejalan dengan apa yang diperlihatkan, kamu akan memiliki nilai yang berbeda dengan yang lain.

Jenis-jenis

1.      Portofolio Lamaran Kerja
Ketika Bersinggungan dengan lamaran kerja, portofolio adalah salah satu yang banyak dilampirkan dalam proses seleksi lamaran kerja. Perusahaan akan meminta portofolio kamu untuk menambah penilaian perusahaan akan skill kamu. Portofolio lamaran kerja, umumnya berisikan data diri secara singkat, pendidikan, penghargaan, pengalaman kerja dan tujuan kamu melamar ke perusahaan. Untuk beberapa bidang, kamu ingin melamar kerja sebagai seoran penulis, maka dalam portofolio, kamu bisa menuliskan beberapa contoh tulisan kamu yang paling membanggakan atau mendapat penghargaan, pujian dan lain sebagainya.

2.      Portofolio Desain
Dalam portofolio desain, kamu bisa menambahkan lampiran desain yang pernah kamu buat. Portofolio desain juga tidak memiliki aturan penulisan yang baku dan lebih kepada bentuk kreatif kamu. Portofolio desain umumnya digunakan bagi kamu yang melamar pekerjaan di bidang seni seperti desain grafis atau animator. Dalam portofolio yang kamu buat, hasil desain yang pernah dipublish atau menjadi kebanggaan dalam perjalanan karir kamu, bisa ditampilkan dalam portofolio kamu.

Format Portofolio

1.      Daftar Isi
Portofolio tak ubahnya seperti dokumen yang berisikan pencapaian dan prestasi yang pernah kamu raih. Maka dari itu, dalam membuat daftar isi portofolio, kamu perlu mempermudah perusahaan secara sistematis dalam melihat karya-karya yang pernah kamu buat. Daftar isi akan memudahkan perusahaan dalam medapatkan informasi kamu dengan mudah.

2.      CV atau Resume
Meskipun merupakan sebuah hal yang berbeda, namun jika kamu diminta untuk melampirkan portofolio, maka kamu perlu mencantukan daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) dalam portofolio kamu. Hal ini dilakukan agar perekrut dapat lebih mudah melihat resume kamu sembari melihat hasil karya yang pernah kamu buat.

3.      Motivasi, Tujuan dan Pencapaian
Salah satu hal terpenting dalam pembuatan portofolio adalah dengan menuliskan tujuan dan pencapaian. Tujuan dan pencapaian sangat penting agar perusahaan mengetahui visi dan misi karyawannya kedepan. Dalam penulisan tujuan, akan dibagi dua yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

4.      Keterampilan dan Pengalaman
Keterampilan dan pengalaman adalah hal yang teramat penting karena dari apa yang kamu tulis perusahaan bisa mempertimbangkan apakah kamu merupakan kandidat yang sesuai dan cocok untuk perusahaan atau tidak. Dalam menuliskan keterampilan dan pengalaman, kamu dapat menambahkan keunggulan kamu dalam pekerjaan untuk lebih meyakinkan perusahaan. Misalkan keahlian desain apa saja yang kamu miliki.

5.      Hasil Karya, Pencapaian dan Penghargaan
Dalam portofolio hasil karya yang kamu cantumkan adlaah hasil karya yang menurut kamu merupakan yang terbaik selama kamu menjalani karir. Selain itu, tuliskan pencapaian kamu selama bekerja sebelumnya ataupun penghargaan yang kamu dapatkan karena prestasi kamu.

Cara Membuat Portofolio

1.      Menyeleksi karya terbaik untuk ditunjukkan
Ketika ingin membuat portofolio, kamu wajib untuk mengumpulkan karya-karya yang telah kamu buat, kemudian pilihlah karya yang terbaik. Jika kamu bingung dalam memilihnya, kamu bisa gunakan ulasan dari para klien atau rekanmu, pilihlah mana yang mendapatkan komentar terbaik. Dengan menampilkan karya terbaik, maka kamu akan terlihat lebih kompeten dan memperbesar peluang untuk dilirik perusahaan. Idealnya, karya yang bisa kamu masukkan kedalam portofolio adalah 5 – 10 karya.

2.      Menentukan desain portofolio
Setelah selesai mengumpulkan karya yang ingin ditampilkan, langkah selanjutnya adalah menentukan desain portofolio. Pada langkah ini, pastikan desain yang kamu pilih merupakan desain yang sederhana, nyaman dilihat, dan to the point. Fokuskan pada karya-karya kamu, bukan yang lain.

3.      Menyiapkan isi teks portofolio
Dalam menyusun portofolio, kamu tentu perlu sedikit teks pendukung sebagai pengantar atau sebagai deskripsi dari karya yang kamu buat. Siapkan teks-teks ini terlebih dahulu, kemudian kelompokkan sesuai dengan karya-karya yang ingin kamu tampilkan. Jika sudah disiapkan, maka akan mempermudah kamu dalam menyusun portofolio pada langkah berikutnya.

4.      Menentukan media portofolio
Di zaman sekarang ini, banyak hal yang bisa diakses melalui internet. Kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat portofolio secara online. Dengan demikian, orang-orang bisa mengakses portofoliomu kapan pun dan dimana pun. Kamu juga bisa dengan leluasa menambah atau mengedit portofoliomu. Namun, jika kamu tidak ingin menampilkannya secara online, kamu juga masih bisa membuat portofolio dengan cara mencetaknya.

5.      Menyiapkan alat dan bahan
Jika kamu memutuskan untuk membuat portofolio cetak, maka kamu perlu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Tidak perlu menggunakan peralatan dan bahan yang mahal, kamu bisa menyusun portofolio yang menarik dengan alat dan bahan yang sederhana selama kamu kreatif. Contohnya, kamu bisa menggunakan loose-leaf binder dengan cover yang transparan.
Dengan menggunakan loose-leaf binder, maka kamu bisa dengan mudah menambah atau mengganti karya yang kamu tampilkan di portofoliomu. Atau, jika kamu tidak mau menggunakan loose-leaf binder, kamu bisa menggunakan kertas dengan ukuran 8.5 x 11 inchi, 11 x 14 inchi atau 14 x 17 inchi. Menarik bukan?

6.      Menyiapkan platform
Jika kamu memutuskan untuk menyajikan portofolio secara online, maka kamu harus menentukan platform yang ingin kamu gunakan. Gampangnya, kamu bisa menggunakan 2 tipe platform gratis berikut ini:

·         Website
Jika kamu ingin menggunakan website, kamu bisa menggunakan beberapa situs penyedia platform web gratis seperti Blogger, WordPress, atau Wix. Agar terlihat profesional, masing-masing situs tersebut juga menyediakan fitur custom domain yang bisa kamu gunakan.

·         Social media
Jika kamu tidak ingin repot-repot membuat website, kamu juga bisa menggunakan beberapa platform social media yang populer dan tentunya gratis. Salah satu contohnya, kamu bisa menggunakan Instagram untuk memamerkan hasil karya-karya kamu. Apapun jenis karyanya, kamu bisa memajangnya di profil instagram kamu, tentunya harus dilengkapi dengan gambar yang menarik.

7.      Menyusun layout portofolio
Setelah langkah-langkah di atas kamu lakukan, langkah berikutnya adalah mengeksekusinya dengan menyusun layout portofolio kamu. Susun sesuai dengan desain yang sudah kamu tentukan di awal. Pastikan tata letaknya terlihat rapi serta buatlah portofoliomu sebagus dan semenarik mungkin.

8.      Menampilkan ulasan (jika ada)
Ulasan atau testimoni dari orang lain juga bisa kamu tambahkan di setiap karya yang ada di portofolio kamu. Dengan adanya ulasan, tentu akan menambah daya tarik dan meningkatkan kepercayaan orang yang melihat portofolio kamu. Namun, jika memang tidak ada ulasan, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menambahkannya.

9.      Melakukan review hasil
Setelah portofolio selesai dibuat, langkah berikutnya adalah melakukan review. Lihat kembali seluruh bagian portofoliomu, pastikan tidak ada kesalahan tulisan atau ejaan. Dan jika ada bagian yang terasa kurang, segera perbaiki agar tidak mengurangi tingkat kemenarikan portofolio kamu.


 semoga bermanfaat

daftar pustaka:

  • Andhika.2020.Pengertian Curiculum Vitae,Jenis dan Cara Membuatnya. https://ajaib.co.id/pengertian-curriculum-vitae-jenis-dan-cara-membuatnya/ diakses pada 24 januari 2021 pukul 19:27
  • Dewi Maharani.2020.Pengertian CV dan Arti Resume Adalah Berbeda.https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pengertian-resume-adalah-apa-itu-resume-arti-perbedaan-cv-dan-resume/ diakses pada 24 januari 2021 pukul 19:40
  • _.2020.Pengertian,Cara Membuat,Format dan Contoh Portofolio.https://mamikos.com/info/pengertian-cara-membuat-format-contoh-portofolio/ diakses pada 24 januari 2021 pukul 20:16

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara instalasi os debian 8 di virtualbox

Teknologi Virtualisasi(Virtualization)

LINUX : Sejarah, Kelebihan, dan Kelemahannya