Teknologi Virtualisasi(Virtualization)

 

Virtualization

Oleh:fahra alifta khoiruna

 

Apa Itu Virtualization?


Istilah virtualisasi (virtualization) memiliki banyak pengertian. Jika merujuk pada kamus Oxford, istilah virtualization merupakan turunan dari kata virtualize yang memiliki makna “Convert (something) to a computer-generated simulation of reality”. Dalam terjemahan bebas, virtualisasi berarti Mengubah sesuatu (mengkonversi) ke bentuk simulasi dari bentuk nyata yang ada.

Inti dari virtualisasi adalah membuat sebuah simulasi dari perangkat keras, sistem operasi, jaringan maupun yang lainnya. Di bidang teknologi informasi, virtualisasi digunakan sebagai sarana untuk improvisasi skalabilitas dari perangkat keras yang ada.

Dengan virtualisasi, beberapa sistem operasi dapat berjalan secara bersamaan pada satu buah komputer. Hal ini tentunya dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan. Di masa akan datang, teknologi virtualisasi akan banyak digunakan baik oleh perusahaan yang bergerak dibidang teknologi informasi maupun yang tidak murni bergerak di bidang teknologi informasi namun menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk memajukan usahanya.

Menurut Alan Murphy dalam papernya Virtualization Defined – Eight Different Ways, menyebutkan setidaknya terdapat delapan istilah dalam penerapan virtualisasi. Diantaranya adalah operating system virtualization, application server virtualization, application virtualization, management virtualization, network virtualization, hardware virtualization, storage virtualization dan service virtualization.

Dalam hardware virtualization, perangkat lunak bekerja membentuk sebuah virtual machine yang bertindak seolah-olah seperti sebuah komputer asli dengan sebuah sistem operasi terinstall di dalamnya. Salah contoh yang mudah misalkan terdapat satu buah komputer yang telah terinstall GNU/Linux Linux Mint. Kemudian dengan menggunakan perangkat lunak virtualisasi misalnya Virtualbox, kita dapat menginstall sistem operasi lain sebagai contoh Windows XP atau FreeBSD.

Sistem operasi yang terinstall di komputer secara fisik dalam hal ini Linux Mint disebut sebagai host machine sedangkan sistem operasi yang diinstall diatasnya dinamakan guest machine. Istilah host dan guest dikenalkan untuk memudahkan dalam membedakan antara sistem operasi fisik yang terinstall di komputer dengan sistem operasi yang diinstall diatasnya atau virtualnya.

Manfaat Virtualization

Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Efisiensi sumber daya Tanpa virtualization, setiap server aplikasi membutuhkan CPU fisiknya  masing-masing.Tentunya, staf IT perlu membeli server terpisah untuk setiap aplikasi yang ingin dijalankan. Nah, dengan virtualization, kamu bisa memaksimalkan kapasitas penggunaan setiap satu perangkat keras.Ini menjadi mungkin karena server virtualization membuat beberapa aplikasi bisa dioperasikan dengan satu komputer.
  • Manajemen sederhanaMengganti beberapa komputer dengan virtual machine untuk virtualisasi adalah cara untuk membuat pengaturannya lebih mudah.Bahkan, kamu bisa membuat IT service management workflow yang terotomasi.
  • Downtime sedikitBeberapa virtual machine bisa dioperasikan untuk menghadapi masalah sistem operasi dan aplikasi seperti crash yang memengaruhi produktivitas pengguna.Tentunya, ini akan menjadi lebih murah dibanding menggunakan beberapa server fisik.
  • Instalasi cepat  Membeli, meng-install, dan mengatur perangkat lunak untuk setiap aplikasi adalah proses yang lama dan rumit, tetapi dengan virtualization ini tidak perlu dilakukan.Virtual machine untuk virtualization dapat mulai bekerja dengan cepat, bahkan bisa diatur secara otomatis.

kelebihan

  1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
  2. Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
  3. Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
  4. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
  5. Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
  6. Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani
  7. Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
  8. Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful

kerugian

  1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering
  2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
  3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk

Jenis-Jenis Virtualization

·    - Network virtualization



Network virtualization adalah metode virtualisasi dengan penggabungan sumber daya dalam jaringan.Ini dilakukan dengan cara memilah bandwidth menjadi bebepara channel.Masing-masing channel ini bersifat independen dari satu dan lainnya.Dengan begitu, channel ini bisa di-assign pada server atau perangkat tertentu secara real time.

·    - Storage virtualization



Cara virtualisasi ini adalah dengan pooling penyimpanan fisik dari beberapa perangkat penyimpanan jaringan.Satu perangkat penyimpanan jaringan yang bisa diatur dan dikendalikan dari sebuah konsol utama.Tipe virtualization ini cukup umum digunakan dalam storage area network.

·    - Server virtualization



Tujuan virtualisasi ini adalah untuk menyederhanakan sumber daya server sehingga lebih mudah dipahami.Selain itu, server virtualization juga bisa meningkatkan pembagian jaringan dan kapasitasnya untuk berkembang.

·    - Data virtualization




Ini merupakan proses abstraksi rincian data teknis tradisional dan manajemen data.Tujuannya adalah untuk mewujudkan akses yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

·    - Desktop virtualization


Virtualisasi desktop adalah proses virtualisasi stasiun kerja.Hal ini digunakan untuk memberi akses pada pengguna pada sebuah desktop meski secara remote.

·    - Application virtualization



Tipe ini merupakan abstraksi layer sebuah aplikasi dari sistem operasinya.Dengan melakukan virtualisasi aplikasi, suatu aplikasi bisa dijalankan dalam bentuk encapsulated tanpa harus bergantung pada sistem operasinya.Jadi, aplikasi di Windows misalnya, bisa dioperasikan di Linux ataupun sebaliknya.Pada umumnya, data virtualization sangat bermanfaat bagi data center operator dan service provider.Namun, teknologi ini bisa digunakan secara luas di berbagai industri.


Konsep Virtualization

Walauun konsep virtualisasi ini sudah dikembangkan sejak akhir tahun 60-an, namun kenyataannya teknologi ini masih belum dikenal secara luas hingga saat ini. Hal ini mungkin karena masyarakat IT khususnya di Indonesia sudah merasa puas degan server yang mereka gunakan. Microsoft sendiri sejak tahun 2004 sudah mulai memperkenalkan Virtual PC dan Virtual Server ataupun VMWare. Walaupun konsep virtualisasi sangat berbeda dibandingkan dengan Virtual PC ataupun Virual Server.Virtualization sudah diperkenalkan sejak puluhan tahun lalu, yang waktu itu kalangan industri masih memanfaatkan komputer mainframe di akhir akhir tahun 60an. Ketika itu komputer masih memanfaatkan Punch card dan juga IBM 360 mainframe.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi, perubahan pun berlanjut dan komputer semakin ramping dan bukan lagi merupakan barang mewah yang hanya dimiliki oleh perusahaan atau orang tertentu saja.Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan semakin derasnya arus globalisasi, persaingan bisnis berbasis IT juga semakin ketat. Melihat kenyataan ini, raksasa software dunia, Microsoft menghadirkan teknologi server yang mendukung Virtualization. Fitur canggih ini ada dalam Windows Server 2008 64 bit yang kini sudah mulai banyak diimplementasikan. Konsep virtualisasi yang langsung terintegrasi dengan role server, yaitu Windows Server Virtualization atau lebih dikenal dengan Hyper-V. Hyper-V akan menjadi sebuah role dalam sistem operasi Window Server 2008 R2 dengan mengoptimalkan virtualisasi sistem operasi server. Seperti diketahui Hyper-V tersebut mendukung virtulisasi server baik untuk versi 64 bit.

Arsitektur Virtualization

Sebuah arsitektur akan sangat menentukan ketika sebuah konsep diimplementasikan. Demikian juga dengan arsitektur Windows Server Virtualization sangat berbeda dibandingkan dengan arsitektur Virtual PC, Virtual Server 2005, ataupun VMWare. Dalam hal ini konsep virtualisasi di Windows Server 2008 R2 memperkenalkan Hypervisor dan mengadopsi konsep microkernelized. Implementasi dari microkernelized memungkinkan sebuah instance virtual machine berperan sebagai partisi parent daninstance yang lain sebagai partisi child.

Semua instance virtual machine akan berjalan diatas hypervisor. Setiap partisi dapat memanfaatkan satu atau lebih prosesor, hal ini tentu saja jika menggunakan prosesor kelas dual core atau quad core.Partisi parentbertanggung jawab untuk mengorganisasi partisi child, dan manajemenvirtualization stack. Partisi parent juga bisa disebut sebagai partisi rootkarena partisi ini dibuat pertama kali saat inisialisasi hardware server. Partisiroot adalah pusat dari power management, organisasi hardware, dan manajemen hypervisor. Peran partisi parent sebagai virtualization stacksehingga software component berkerja diatas hypervisor dan berkerja bersama untuk mendukung virtual machine di system. Virtualization stackberkomunikasi dengan hypervisor dan melakukan semua fungsi virtualisasi. Partisi parent pun dianggap sebuah instance, sehingga IT Administrator dapat dengan mudah mengubah sebuah child menjadi parent jika dibutuhkan.

Platform Virtualization

Ada sebuah hardware komputer dengan sistem operasinya (host; control program) yang menciptakan simulasi dari komputer yang lain dengan sistem operasinya sendiri sebagai guest software-nya. Guest software tidak selalu dibatasi oleh aplikasi pengguna, banyak host yang mengizinkan host mengeksekusi secara lengkap sistem operasinya. Nantinya guest software akan bekerja terhubung dengan hardware yang dimiliki komputer host. Akses dari guest ke system resources seperti akses jaringan, keyboard, disk storage dan sebagainya secara umum akan dikontrol oleh host dengan penggunaan prosesor dan sistem memori yang terbatas. Beberapa alasan virtualisasi:
  • Dalam hal penggabungan server, banyak server kecil yang digantikan dengan satu server besar dengan tujuan untuk mengurangi jumlah hardware yang memiliki harga tinggi seperti CPU. Meskipun hardware dijadikan satu seperti itu, sistem operasinya tidak digabung. Masing-masing sistem operasi yang berjalan pada satu server tersebut akan menjadi sebuah sistem operasi yang berjalan sendiri secara virtual. Jadi satu server yang besar itu dapat menjadi host bagi beberapa guest.
  • Dengan penggabungan hardware seperti yang diterangkan diatas, kita juga dapat mengurangi penggunaan energi.
  • Akan lebih mudah mengontrol mesin virtual daripada mengontrol hardware yang sebenarnya, konfigurasi bagi mesin virtual juga lebih fleksibel.
  • Mesin virtual dapat diletakkan pada komputer host lain sesuai kebutuhan kita.
  • Error yang terjadi pada mesin virtual tidak akan membahayakan sistem komputer host, sehingga mesin virtual sangat cocok bagi orang yang hobi utak-atik sistem operasi.

Bberapa Software yang digunakan

Ada beberapa software yang cukup populer digunakan untuk melakukan virtualisasi ini, yaitu :

  • VMWare. VMWare dikenal sebagai pelopor dalam software virtualisasi. Kata VM dari VMWare sendiri punya kepanjangan Virtual Machine. Saat ini, software desktop VMWare dapat berjalan pada Microsoft Windows, Linux, dan MacOS X. Sementara software enterprise VMWare yaitu, VMWare ESX Server dapat dijalankan langsung pada server tanpa perlu adanya sistem operasi. Secara umum, software VMWare ini dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu software desktop, software server, dan produk-produk lain. Untuk software desktop ada tiga macam, yaitu VMWare Workstation yang dirilis pertama kali pada tahun 1998, yang memungkinkan melakukan instalasi beberapa sistem operasi pada x86 di PC yang sama. Yang kedua dari software desktop VMWare adalah VMWare Fusion yang dikembangkan untuk komputer Macintosh dengan processor Intel. Dengan VMWare Fusion ini, memungkinkan untuk menjalankan Microsoft Windows, Linux, Netware, dan Solaris sebagai virtual machine bersamaan dengan Mac OS. Software desktop yang ketiga dari VMWare adalah VMWare Player yang merupakan software virtualisasi freeware dengan berbagai batasan.Untuk software server, VMWare memasarkan 3 produk virtualisasi yang diperuntukkan bagi server, yaitu VMWare ESX, VMWare ESXi dan VMWare Server yang dapat didownload secara gratis di www.vmware.com/products/server.
  • Microsoft Hyper-V atau yang sebelumnya bernama Windows Server Virtualization merupakan virtualisasi yang bersifat hypervisor-based untuk sistem x64. Versi beta dari Hyper-V dipasarkan dengan edisi Windows Server 2008, dan versi finalnya dirilis tanggal 26 Juni 2008. Microsoft menyatakan bahwa produk ini merupakan suatu usaha dari Microsoft untuk menyediakan sebuah sistem operasi terbaik yang mendukung teknologi virtualisasi.
  • Virtual Box merupakan software virtualisasi yang mulanya dibuat oleh perusahaan software Jerman, yaitu Innotex. Saat ini, Virtual Box dikembangkan secara penuh oleh Sun xVM. Sistem operasi host yang didukung oleh Virtual Box adalah Linux, MAC OS X, OS/2 Warp, Windows XP atau Vista, serta Solaris. Sedangkan untuk sistem operasi guest yang didukung termasuk DragonFlyBSD, FreeBSD, Linux, OpenBSD, OS/2 Warp, Windows, dan Solaris. Versi terakhir dari Virtual Box ini dapat mendukung Windows 7 beta. Menurut survei di tahun 2007 yang diadakan oleh DesktopLinux.com, VirtualBox menduduki software virtualisasi terpopuler ke-3.


Semoga Bermanfaat

Daftar pustaka:




Komentar